Minggu, 31 Oktober 2010

Tugas Soft Skill (Staffsite Gunadarma)

staffsite.gunadarma.ac.id adalah homepage resmi staff Universitas Gunadarma. Website ini diperuntukkan untuk dosen mata kuliah atau dosen pembimbing yang berisi tentang materi kuliah untuk mahasiswanya. Di dalam halaman tersebut terdapat syarat pembuatan dan prosedur staffsite yang bisa dilakukan oleh dosen yang telah terdaftar dalam Universitas Gunadarma. Selain itu terdapat beberapa materi yang bisa di download oleh mahasiswanya dan terdapat layanan penolong di "kontak kami" apabila anda mendapatkan kendala atau keluhan saat membuka homepage ini. Seperti inilah tampilan awal dari staffsite :


Untuk mahasiswa yang ingin mencari bahan sebagai tambahan untuk proses belajar mengajar di kampus atau ingin mengetahui profil dosen tertentu maka mereka bisa menggunakan layanan ini. Layanan ini sangat efisien karena tampilannya yang menarik dan mudah, menjadikan mahasiswa tertarik menggunakan layanan ini sebagai bahan referensi untuk materi yang ingin dipelajari. Cara penggunaannya sangat mudah hanya dengan mengetik Nama Dosen di  kolom "Search by name". Contohnya : "Dr. BAGUS NURCAHYO, SE., MM" yang ditujukan untuk dosen Bapak Bagus dengan mata kuliah Pengantar Ekonomi. Kemudian dibawah kolom itu tertera nama dosen, email dan homesite nya. Kemudian akan muncul tampilan seperti ini pada bagian homesite :
Kemudian terdapat info tentang dosen kita dan ada beberapa pages antara lain :
1. Home : berisi tentang data dan dari dosen tersebut
2. Download : berisi tentang materi pelajaran yang ingin kita ambil yang dimiliki oleh dosen,
3. News & Links: berisi tentang berita dan link
4. Publication: berisi tentang publikasi tentang dosen tersebut
5. Blog : berisi tentang kumpulan tulisan dosen yang berada di staffblog Gunadarma.

Kelebihan dan kekurangan staffsite:
Kelebihan :

1. Mahasiswa bisa mengambil data atau bahan secara keseluruhan dari dosen yang bersangkutan.
2. Memudahkan mahasiswa untuk meminta bantuan pada dosen yang bersangkutan.
3. Mahasiswa bisa mengetahui
Kekurangan :
1.  Kesulitan untuk mencari dosen yang kita inginkan karena harus mengetahui nama lengkap dan gelar dosen tersebut.

sumber : http://staff.gunadarma.ac.id/

Minggu, 24 Oktober 2010

RESUME BAB 5

DISAIN DAN PERILAKU ORGANISASI
PENGERTIAN ORGANISASI

Di dalam dunia ini kita akan selalu menemukan organisasi-organisasi, entah itu di dalam bidang ekonomi, sosial, agama, teknologi ataupun perkumpulan suatu binatang. Di berbagai aktivitas, kita selalu berkaitan dengan organisasi. Tim-tim olahraga dan organisasi sosial, kelompok keagamaan dan aktivitas-aktivitas pekerjaan, semuanya termasuk organisasi. Bahkan kelompok-kelompok binatang seperti lebah, semut, rayap dan beruk juga mempunyai organisasi.
Banyak keberhasilan perusahaan bergantung kepada organisasi. Adanya struktur yang mapan sangat diperlukan untuk menjamin agar rencana manajer dapat dilaksanakan. Menurut Boone dan Kurtz bahwa organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Manajer harus menyusun suatu struktur organisasi formal yang orang-orang serta sumber-sumber fisiknya dipersiapkan dengan baik untuk melaksanakan rencana dan mencapai tujuan keseluruhan. Definisi organisasi itu mencakup tiga elemen pokok, yaitu :
1. Interaksi manusia
2. Kegiatan mengarah pada tujuan
3. Struktur
ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
ORGANISASI FORMAL

Organisasi formal merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Organisasi formal menawarkan bidang-bidang tetap yang masing-masing orang bekerja pada bidang tanggung jawabnya sendiri. Pada saat yang sama, tentunya, pekerjaan yang dilakukan oleh setiap orang itu menjadi bagian dari tugas yang lebih besar yang harus diselesaikan secara keseluruhan oleh perusahaan. Organisasi formal merupakan bagian yang dapat dilihat pada bagan organisasi sedangkan organisasi informal tiajemen yang disentralisir merupakan sebuah sistem yang wewenang sdak. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah :
1. Wewenang
2. Tanggung jawab
3. Pertanggungjawaban
4. Delegasi
5. Koordinasi
ORGANISASI INFORMAL
Organisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya interaksi manusia dan orang akan selalu berinteraksi serta membentuk keakraban. Komunikasi yang terjadi dalam organisasi informal berjalan dengan cepat dari mulg tepat, kurang terpecaya, atau dapat juga terpecaya. Dalam praktek, sistem seperti ini berlangsung membantu sistem komunikasi formal. Keduanya akan terjadi dan manajer selalu menghadapinya.
Dalam sebuah kelompok kerja terdapat tiga kategori karyawan, yaitu :
- Anggota-anggota kelompok dalam (inner group)
- Anggota-anggota kelompok pinggir (fringe group)
- Anggota-anggota kelompok luar (out group)
SENTRALISASI VS DESENTRALISASI
Organisasi yang Disentralisir

Sebuah perusahaan yang mengambil kebijakan menempatkan wewenang pengambilan keputusan utama dan pengendalian ditangan beberapa eksekutif puncak disebut organisasi manajemen yang disentralisir. Jadi, organisasi manajemen yang disentralisir merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang disuatu pusat, biasanya eksekutif puncak.
Beberapa kebaikan organisasi disentralisir adalah :
1. Bahwa pengendalian yang lebih efektif dapat dilakukan.
2. Cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan.
3. Memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam.
Beberapa keburukan organisasi disentralisir adalah :
1. Jika perusahaan berkembang dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak
2. Organisasi yang disentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada manajer muda dalam mengambil keputusan
Organisasi yang Didesentralisir
Manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilakasnakan pada jenjang tertinggi. Desentralisir diterapkan dengan alasan yang berbeda. Beberapa perusahaan mendesentralisir pengambilan keputusannya karena mengetahui bahwa kondisi dari pabrik ke pabrik berbeda. Karyawan disetiap pabrik mengetahui bahwa kegiatannya lebih baik daripada kegiatan karyawan disentralisir. Jadi mereka dapat mengambil keputusan yang lebih baik.
STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA
PEMBENTUKAN STRUKTUR ORGANISASI

Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi yaitu:
1. Interaksi kemanusiaan
2. Kegiatan yang terarah ke tujuan
3. Struktur
Manajemen harus mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan sebuah perusahaan yang berupa “menyediakan barang yang berkualitas baik dengan harga bersaing kepada konsumen” tidak dapat menjabarkan kondisi peralatan produksi yang harus diperiksa secara teratur dan diperbaiki jika terjadi kerusakan. Tujuan perusahaan sering bersifat luas dan tidak memberikan ciri kegiatan kerja secara individual. Akibatnya, tujuan-tujuan itu harus dipecah kedalam tujuan-tujuan khusus kepada karyawan dalam perusahaan.
Hierarki Tujuan
Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan. Tujuan-tujuan yang lebih luas menyangkut kemampulabaan, penjualan, pangsa pasar dan jasa dipecah kedalam tujuan-tujuan untuk masing-masing divisi, masing-masing pabrik, masing-masing departemen, masing-masing kelompok kerja dan masing-masing karyawan individual. Jika hal ini sudah ditetapkan, setiap karyawan dapat melihat sumbangannya terhadap pencapain tujuan organisasi secara keseluruhan. Jumlah jenjang dalam hierarki bergantung pada besarnya dan kekomplekan perusahaan. Departementalisasi
Pembentukan struktur oerganisasi dimulai dengan penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organisasi. Dikebanyakan perusahaan kegiatankan sebagian kegiatannya kepada bawahan agar dapat mencurahkan waktunya pada fungsi- ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, dan personalia. Masing-masing kegiatan ditugaskan ke departemen atau bagian yang berbeda dalam perusahaan termasuk manajer dan karyawannya.
Wewenang dan tanggung Jawab
Manajer harus menugasfungsi manajerial. Tindakan menugaskan kegiatan kepada bawahan disebut pendelegasian.
Dalam pendelegasian kegiatan, manajer memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas. Disamping tanggung jawab, bawahan juga diberi wewenang yang sepadan dengan tanggung jawab tersebut. Setelah melakukan tugas sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya, bawahan harus memberikan pertanggungjawaban kepada atasannya.
Berapa Banyak Bawahan yang harus Ada di Bawah Seorang Manajer ?
Salah satu alasan untuk departementalisasi adalah terbatasnya jumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh manajer disamping juga jumlah bawahan yang dapat disupervisi secara efektif. Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer.
Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah :
1. Jenis pekerjaan
2. Pelatihan karyawan
3. Kemampuan manajer
4. Efektifitas komunikasi
Menjamin Komunikasi yang Efektif
Komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Sering komunikasi itu berupa tatap muka dan perintah yang kurang jelas dapat diperbaiki dengan pembicaraan secara personal.
Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu
Dengan meningkatnya kekomplekan dan ukuran organisasi muncul kecenderungan untuk menambah personalia atasan dan spesialis. Kecenderungan ini bersifat alami seperti yang dapat terjadi dalam desentralisasi dan para manjer mengetahui bahwa rentang pengendalian mereka terbatas.
Penyebab terjadi kecenderungan untuk menambah karyawan pada tingkat yang lebih tinggi dibanding peningkatan pekerjaan menurut Parkinson sebagai berikut :
1. Keinginan manajer sendiri untuk membangun “kerajaan” dengan menambah bawahan
2. Kerja tulis yang diciptakan oleh adanya kesempatan kerja dari karyawan tambahan

BENTUK-BENTUK STRUKTUR ORGANISASI
ORGANISASI GARIS
Organisasi garis (line organization) yaitu kekuasaan mengalir secara langsung dari Direktur ke Kepala Bagian dan kemudian terus ke karyawan-karyawan dibawahnya. Masing-masing bagian merupakan unit yang berdiri sendiri, dan Kepala Bagian menjalankan semua fungsi pengawasan dalam bagiannya.
Kebaikan OrC sebab perintah tersebut dapat diberikan lganisasi Garis
- Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah
- Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan, sebab tidak perlu membicarakannya dengan orang lain
- Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah*ngsung pada bawahan
- Menghemat biaya, sebab pengawasan dari berbagai kegiatan hanya dilakukan oleh seorang saja
Keburukan Organisasi Garis
- Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan.
- Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien.
- Kurangnya kerjasama diantara masing-masing bagian.
ORGANISASI GARIS dan STAF
Organisasi ini merupakan kombinasi yang diambilkan dari keuntungan-kruntungan adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahaan. Tugas kepala-kepala bagian yang semakin berat memerlukan bantuan para ahli (spesialis) yang dapat memberikan saran-saran dalam beberapa fungsi. Untuk ini dapatlah dibentuk staf. Selain memberi saran kepada pimpinan ataupun kepala-kepala bagian, mereka tidak mempunyai kekuasaan dalam pemberian perintah. Hubungan anatara pimpinan dengan bawahan langsung dinamakan hubungan garis. Sedangkan apabila hubungan mereka tidak langsung dalam hal ini manajer tersebut bertindak sebagai staf dinamakan hubungan staf.
Kebaikan Organisasi Garis dan Staf
- Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus di luar bagiannya
- Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja
- Staf dapat mendidik para petugas
- Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas
Keburukan Organisasi Garis dan Staf
- Kadang-kadang staf tidak lagi memberi saran tetapi perintah, sehingga dapat menimbulkan pertentangan dengan manajer pada bagian yang bersangkutan
- Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada atasannya
- Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil
ORGANISASI FUNGSIONAL
Di dalam organisasi ini masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing-masing bawahan mempunyai beberapa pimpinan. Manajer memiliki kekuasaan penuh untuk menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawabnya. Jadi bentuk ini lebih menekankan pada pembagian fungsi.
Kebaikan Organisasi Fungsional
- Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya sehingga terdapat keserasian antara tugas dan keahliannya.
- Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi
Keburukan Organisasi Fungsional
- Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah
- Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan
- Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi
- Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan diantara para manajer
ORGANISASI KOMITE
Organisasi ini dilakukan untuk mengumpulkan pendapat tentang berbagai kegiatan dalam perusahaan. Misalnya Komite Budget mempunyai anggota kepala-kepala bagian dalam peusahaan seperti kepala bagian produksi, kepala bagian finansial dan kepala bagian pemasaran. Mereka beusaha mengalokasikan dana dengan menyusun suatu budget yang terbaik untuk seluruh kegiatan perusahaan. Komite ini dapat dibentuk disemua bagian dalam organsiasi, sehingga sering terdapat beberapa macam komite.
Untuk membangun komite haruslah memperhatikan syarat-syarat berikut ini :
1. Suasananya santai dan bersifat informal
2. Semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya
3. Komite mengetahui tentang tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
4. Masing-masing anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lain
5. Keputusan diambil secara konsensus
6. Masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat
7. Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain
Kebaikan Komite
- Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat diantara beberapa anggota
- Keputusan ditentukan bersama-sama sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik
- Menciptakan koordinasi yang lebih baik
- Meningkatkan pengawasan karena macam-macam komite tersebut dapat berhubungan langsung dengan para pelaksana
Keburukan Komite
- Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan karena masing-masing anggota sibuk dengan pekerjaannya
- Keharusan untuk berkompromi
- Sering menimbulkan kesimpang-siuran dalam organisasi
- Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan
ORGANISASI MATRIK
Organisasi matrik juga disebut organisasi manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai struktur organisasi dimana para spesialis dari bagian-bagian yang berbeda disatukan untuk mengerjakan proyek khusus. Dalam organisasi seperti itu beberapa anggota organisasi memberikan laporan kepada dua atasan, bukannya satu atasan seperti bentuk yang tradisional.
Kebaikan Organisasi Matrik
- Luwes
- Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah utama yang spesifik atau persoalan-persoalan teknis yang unik
- Memberikan alat inovasi tanpa menganggu struktur organisasi yang ada
Keburukan Organisasi Matrik
- Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional
- Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berasal dari bagian-bagian yang berbeda
- Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer-manajer bagian lain
PERILAKU KEORGANISASIAN
KELOMPOK KERJA
Dalam semua organisasi yang melibatkan orang pasti terdapat kelompok-kelompok kerja. Dalam organisasi bisnis, kelompok kerja itu merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok. Dalam beberapa hal, kelompok-kelompok itu berbentuk karena karyawan mengharapkan lebih banyak manfaat pada pekerjaannya. Kelompok-kelompok tersebut tetap ada pada setiap peristiwa didalam organisasi karena mereka mengisi kebutuhan bagi para anggotanya. Kebutuhan-kebutuhan itu dapat berupa : kebutuhan berkomunikasi, kebutuhan mempertahankan harga diri dan kepentingan ekonomi, serta kebutuhan akan keamanan atau perlindungan.
Keanggotaan dalam berbagai kelompok akan bergantung pada banyak hal, yaitu : keakraban satu sama lain, kepentingan bersama, pekerjaan serupa dan persahabatan. Semua ini akan menjadi dasar untuk saling melengkapi bagi kelompok-kelompok kerja yang ada.
MOTIVASI
Setiap orang pasti mempunyai motivasi sebagai alasan mengapa mereka berperilaku tertentu. Dengan kata lain, motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Setiap orang memliki motif yang berbeda untuk mengerjakan sesuatu yang sama. Karyawan dapat dimotivasi untuk bergabung dalam sebuah kelompok kerja jika mereka merasa bahwa kebutuhan pribadinya dapat lebih terpenuhi dengan cara seperti itu. Kebutuhan akan menimbulkan motif yang selanjutnya mengarah kepada perilaku untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Teori motivasi dari Maslow menekankan dua ide dasar yaitu :
1. Orang mempunyai banyak keng berjenjang lebih tinggi, yaitu kebutuhan akan perlindungan, demikian pula seterusnya sampai kebutuhan berjenjang paling tinggi terpenuhi, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri.
Pekerjaan dan Sikap Jabatabutuhan, tetapi hanya kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia
2. Kebutuhan manusia dikelompokan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain yang tingkatannya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan.
Kebutuhan pertama yang harus dipenuhi adalah kebutuhan fisiologis, seperti rasa lapar, haus dan lelah. Setelah kebutuhan dasar ini terpenuhi, baru kemudian orang berusaha memenuhi kebutuhan yan

Perkembangan teknologi dewasa ini telah menyebabkan penggunaan mesin dan peralatan otomatis yang lebih besar. Akibatnya, karyawan di pabrik kadang-kadang mengeluh bahwa pekerjaan mereka membosankan. Mungkin mereka merasa tidak memperoleh kesempatan untuk menggunakan keterampilannya. Kecenderungan ke arah yang lebih otomatis di bidang manufaktur dan pertanian lambat laun akan mendapat tantangan dari serikat buruh. Moral merupakan sikap umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka. Sedangkan kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal yang sama.
Kepemimpinan
Dalam perusahaan, kepemimpinan itu berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Ini menjadi bagian penting delam memahami perilaku kerja. Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa tidak ada “satu cara terbaik” untuk memimpin karyawan. Ini bergantung pada pemimpinnya, karyawan dan situasi yang ada.
Manajer yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai manajer yang menghendaki segalanya yang ada secara efektif.

Minggu, 17 Oktober 2010

RESUME BAB 4

MANAJEMEN UMUM
PENGERTIAN MANAJEMEN
A. Arti dan Fungsi Manajemen
Definisi tentang manajemen yang dikemukakan Profesor Oei Liang Lee, “Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan. mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan”
Dari definisi tentang manajemen tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen mempunyai lima fungsi, yaitu :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
Kelima macam fungsi ini sangat penting di dalam menjalankan semua kegiatan. Semua ini dimaksudkan agar kegiatan apapun yang dilakukan dapat berjalan dengan baik sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Secara garis besar, perencanaan ini menggambarkan tentang “Apa, Bagaimana, Mengapa dan Kapan akan dilakukan”. Setelah perencanaan disusun, baru ditetapkan siapa yang akan melakukan, bagaimana pembagian kerjanya, bagaimana wewenang, tanggung jawab serta pertanggung jawaban masing-masing kegiatan.
B. Jenjang Manajemen
Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen. Ketiga jenjang tersebut adalah manajemen puncak/eksekutif, manajemen madya/administratif dan manajemen operasional/supervisor.
a. Manajemen Puncak
Jenjang tertinggi adalah manajemen puncak, sering disebut senior atau eksekutif kunci, biasanya mempunyai berbagai pengalaman bertahun-tahun. Jenjang ini meliputi dewan direktur, direktur utama atau chief executive officer (CEO) dan pimpinan lain. Manajemen ini bertugas menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan-keputusan penting tentang hal-hal seperti penggabungan (merger), produk baru dan pengeluaran saham.
b. Manajemen Madya
Jenjang berikutnya adalah manajemen madya. Manajemen ini meliputi pimpinan pabrik dan/atau manajer divisi. Para manajer mempunyai tanggung jawab dalam penyusunan rencana operasi yang melaksanakan rencana-rencana umum dari manajer puncak.
c. Manajemen Operasional
Manajemen ini merupakan jenjang terendah dalam piramida. Tugasnya menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manajer madya. Manajer ini seing disebut “supervisor garis-pertama” (first-line supervisor) karena mereka bertanggung jawab melakukan supervise kepada para karyawan yang mengerjakan kegiatan harian.
LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN
A. Gerakan Manajemen Ilmiah
Sebelum 1880, pengelolaan perusahaan pada umunya dipandang suatu cara yang biasa, apa adanya, jika tidak dianggap suatu seni. Tetapi sekitar tahun 1885, Frederick W, Taylor (1856-1915) meruapakan salah seorang yang pertama kali mempelajari metode kerja. Beberapa tahun sebelumnya Henry Fayol (1841-1945) telah memutuskan bahwa manjemen itu melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengendalian. Secara umum, ia berusaha melakukan sesuatu seperti Taylor mencari metode-metode yang lebih ilmiah. Di dalam bukunya Taylor terdapat beberapa prinsip manajemen ilmiah untuk melakukan pekerjaan dengan efisien. Prinsip-prinsip tersebut sebagai berikut :
Prinsip 1 : Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisa guna menentukan satu cara terbaik untuk menyelesaikannya.
Prinsip 2 : Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
Prinsip 3 : Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasar insentif yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.
Prinsip 4 : Menempatkan manajer dalam perencanaan, persiapan dan pemeriksaan pekerjaan.
SEKOLAH-SEKOLAH TENTANG PEMIKIRAN MANAJEMEN
A. Sekolah Klasik (Classical School)
Teori Klasik mendefinisikan manajemen menurut tugas yang dilakukan oleh para manajer. Sekolah klasik telah memberikan saran tentang fungsi-fungsi manajemen primer, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
B. Sekolah Perilaku (Behavioral School)
Sekolah perilaku telah menjadi popular dalam tahun 1950-an. Sekolah ini memusatkan perhatian pada aspek kemanusiaan dari manajemen dan menekankan kebutuhan bagi para manajer untuk memahami manusia. Para manajer perlu mengetahui bagaimana memotivasi bawahan yang mereka pimpin.
C. Sekolah Ilmu Manajemen (Management Science School)
Sekolah ini melibatkan matematik dan statistik. Model-model matematis digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah operasional perencanaan dan pengendalian. Ilmu manajemen merupakan suatu pendekatan kuantitatif yang memberikan alat untuk menyelesaikan masalah-masalah bisnis .
D. Analisis Sistem
Analisis sistem menawarkan suatu alat untuk melihat kegiatan intern dan ekstern dari perusahaan. Yang dimaksud dengan Sistem adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih bagian-bagian independen yang berinteraksi untuk membentuk sebuah organism fungsi. Analisis sitem merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah bisnis dengan mengidentifikasi bagian-bagian utama dari suatu masalah dan hubungan mereka.
E. Manajemen Hasil
Manajemen berdasarkan hasil MBO (management by objectives) pertama kali dikemukakan pada tahun 1950-an adalah suatu program unruk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan. MBO memusatkan perhatian pada hasil, bukan perilaku yang diperlihatkan oleh karyawan. Keburukan MBO adalah sebagai berikut :
- Untuk beberapa tugas, MBO sulit menentukan tujuan yang tepat.
- MBO hanya akan sukses jika semua pihak mau berpartisipasi/
- MBO seharusnya tidak dipandang sebagai suatu penyelesaian untuk semua masalah manajemen.
- Tujuan-tujuan itu seharusnya layak dan mudah diukur.
PERENCANAAN
A. Bentuk-bentuk Perencanaan
Bahwa perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan dating. Dengan mendasarkan diri kepada pengertian ini maka perencanaan memiliki bentuk-bentuk sebagai berikut :
1. Tujuan (Objecive)
2. Kebijakan (Policy)
3. Strategi
4. Prosedur
5. Aturan (Rule)
6. Program
B. Kegunaan Perencanaan
Dibandingkan dengan fungsi-fungsi yang lain, perencanaan sangat penting sebab merupakan fungsi dasar bagi fungsi-fungsi tersebut. Kegunaannya sebagai berikut :
1. Mengurangi ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang.
2. Mengarahkan perhatian pada tujuan.
3. Memperingan biaya.
4. Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan.
C. Langkah-langkah Penyusunan Perencanaan
1. Menetapkan tujuan.
2. Menyusun anggapan-anggapan (Premising)
3. Menentukan berbagai alternatif tindakan.
4. Mengadakan penilaian terhadap alternative-alternatif tindakan yang sudah dipilih.
5. Mengambil keputusan.
6. Menyusun rencana pendukung.
D. Perencanaan Merupakan proses Pendekatan yang Rasional
Dengan berbagai macam langkah yang telah dilakukan untuk menyusun suatu perencanaan, dapat dikatakan bahwa perencanaan merupakan suatu proses pendekatan yang rasional untuk waktu yang akan datang. Bahwa kemajuan yang diinginkan seperti penjualan yang lebih besar, laba yang lebih besar, ongkos yang lebih kecil, pelayanan yang lebih baik dan sebagainya harus bias tercapai dengan tenggat waktu yang sangat tipis dan sebentar. Tetapi kenyataannya ditengah jalan ditemukan faktor-faktor yang menghambat. Oleh karena itu, dalam penyusunan perencanaan yang logis harus memperhatikan tenggat waktu supaya mencapai tujuan yang maksimal.
E. Jangka Waktu Perencanaan
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan yakni :
1. Perencanaan jangka panjang
2. Perencanaan jangka menengah
3. Perencanaan jangka pendek.
F. Faktor-faktor yang Membatasi Perencanaan
1. Sulitnya mencari anggapan secara teliti.
2. Perubahan yang sangat cepat.
3. Kekakuan internal
Faktor ini terbagi menjadi sebagai berikut :
a. Kekakuan psikologis
b. Kekakuan karena adanya prosedur dan kebijakan
c. Kekakuan sumber daya dan dana.
4. Kekakuan eksternal
Kekakuan ini sangat sulit untuk dikendalikan dan diawasi karena sangat berkaitan dengan masalah-masalah sosial-politik, teknologi, kebudayaan, geografi, perekonomian dan sebagainya.
5. Waktu dan biaya
G. Pengambilan Keputusan
1. Syarat Pengambilan Keputusan
Untuk mengambil keputusan yang baik dan tepat tidaklah mudah, harus mempertimbangkan berbagai faktor yang efektif dan harus adanya pemilihan tindakan yang rasional. Untuk bertindak ataupun mengambil keputusan secara rasional tersebut membutuhkan beberapa syarat :
- Harus berusaha untuk dapat mencapai suatu tujuan yang tidak terpenuhi tanpa melalui tindakan yang positif.
- Harus dapat mengetahui dengan jelas tentang tujuan-tujuan manakah yang dapat dicapai beserta segala kekurangannya.
- Harus mempunyai kemampuan untuk menagadakan analisis dan penilaian berbagai alternative sesuai dengan tuntutan-tuntutan untuk mencapai tujuan.
- Harus bersikap optimis dan mempunyai kemuan yang kuat untuk memilih alternatif yang paling baik.
2. Alat Pengambilan Keputusan
Untuk mengambil keputusan yang rasional perlu digunakan alat-alat seperti operation research, teori probabilitas, linear programming.
a. Analisis Resiko
Setiap keputusan yang diambil dapat didasarkan pada interaksi beberapa variable kritis, beberapa di antaranya merupakan unsure ketidakpastian dan sebagian yang lain mungkin memiliki tingkat probabilitas yang tinggi. Berikut variabel kritis yang harus dipertimbangkan untuk memasarkan produk baru :
- Biaya pengenalan
- Biaya produksi
- Investasi modal yang dibutuhkan
- Harga dan market share yang dapat dicapai.
b. Pohon Keputusan (Decision Tree)
Cara lain yang dapat ditempuh untuk menganalisis keputusan adalah dengan jalan melihat berbagai kemungkinan arah yang dapat diambil dari berbagai jenis keputusan. Masalah ini tidak dapat dilepaskan dari kondisi waktu yang akan datang. Jadi suatu keputusan yang diambil dapat menimbulkan berbagai akibat dan kemungkinan.
PENGORGANISASIAN
A. Pengertian
Ditinjau dari segi prosesnya, pengorganisasian merupakan usaha untuk menyusun personalia, fungsi dan faktor-faktor fisik sedemikian rupa, sehingga dapat dipakai sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Dalam kegiatan tersebut diharapkan akan tercipta hubungan-hubungan di antara masing-masing komponen. Hubungan-hubungan yang timbul di dalam organisasi dapat berbentuk : hubungan informal dan hubungan formal. Di dalam hubungan formal terdapat tiga hubungan dasar antara lain adalah tanggung jawab, wewenang, pertanggung-jawaban.
B. Pola Hubungan antar Komponen Organisasi
Semua tugas-tugas yang dijalankan diorganisir untuk mencapai tujuan, dalam mana tujuan tersebut merupakan titik tolak proses pengorganisasian. Jadi penentuan tugas-tugas yang hendak dijalankan haruslah pada suatu tujuan. Jika tidak terdapat tanggung jawab secara jelas maka tugas-tugas/fungsi sulit untuk dilaksanakan atau dapat pula terjadi adanya kesimpangsiuran dalam pelaksanaan. Jadi antara tujuan, fungsi, tanggung jawab, wewenang serta pertanggungjawbaan mempunyai hubungan yang erat.
C. Rentangan Kekuasaan
Munculnya rentangan kekuasaan ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pada kemampuan seseorang. Dalam setiap organisasi, rentangan kekuasaan ini harus ditetapkan untuk mengetahui sampai seberapa jauh seseoarang dapat memimpin dan mengatur sejumlah bawahan dengan efektif serta efisien. Untuk itu diperlukan banyak sedikitnya frekuensi hubungan antara pimpinan dengan bawahan dan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1. Latihan dari Bawahan
2. Pendelegasian Wewenang
3. Perencanaan
4. Teknik Komunikasi
D. Dasar-dasar Penggolongan Bagian Di Dalam Organisasi
Pengelompokan menjadi bagian-bagian di dalam sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor barikut ini :
1. Didasarkan pada suatu angka
2. Didasarkan pada waktu.
3. Didasarkan pada fungsi perusahaan.
4. Didasarkan pada luas daerah operasi.
5. Didasarkan pada jenis barang yang dihasilkan.
6. Didasarkan pada jenis langganan.
E. Karakteristik Struktur Organisasi
Bentuk-bentuk struktur organisasi seperti garis, garis dan staf, fungsional serta komite mempunyai cirri-ciri yang berbeda. Namun demikian setiap bentuk struktur organisasi yang baik harus memiliki dua karakteristik yaitu : Keseimbangan dalam Organisasi dan Fleksibel.
PENGARAHAN
A. Prinsip-prinsip Pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenaganya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu :
1. Prinsip mengarah kepada tujuan.
2. Prinsip keharmonisan dengan tujuan.
3. Prinsip kesatuan komando.
B. Cara-cara Pengarahan
1. Orientasi
Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Informasi yang diberikan di dalam orientasi dpat berupa antara lain :
a. Tugas itu sendiri.
b. Tugas lain yang ada hubungannya.
c. Ruang lingkup tugas.
d. Tujuan dari tugas.
e. Delegasi wewenang.
f. Cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja.
g. Hubungan antara masing-masing tenaga kerja.
2. Perintah
Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada kegiatan tertentu. Perintah yang diberikan kepada bwahan berupa :
- Perintah umum dan khusus
- Perintah lisan dan tertulis
- Perintah formal dan informal
3. Delegasi Wewenang
Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahan
C. Komunikasi
Ada beberapa pendapat tentang komunikasi anatara lain dikemukakan oleh American Training Director, Newman dan Kontz. Dari definisi-definisi tentang komunikasi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Di dalam komunikasi terdapat hubungan antara orang dengan orang, orang dengan lembaga dan sebaliknya.
2. Hubungan yang timbul di dalam komunikasi itu digunakan untuk menyalurkan gagasan, pendapat atau informasi.
3. Komunikasi berguna untuk menciptakan hubungan yang serasi dan menciptakan saling pengertian.
4. untuk menagadakan komunikasi dapat digunakan kata-kata, surat, kode atau simbol.
Untuk maksud-maksud tersebut perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut :
1. Komunikasi Harus Jelas.
2. Prinsip Integritas
3. Prinsip Penggunaan Organisasi Informal.
D. Motivasi
Keberhasilan yang dapat dicapai akan semakin besar jika para manajer mampu member dorongan (motivasi) karyawannya meskipun perencanaan dan organisasi tidak begitu sempurna. Motivasi mempunyai dua macam bentuk yaitu :
a. Motivasi Positif
Motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu.
b. Motivasi Negatif
Motivasi negatif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menakuti-makuti atau mendorong seseoarang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa.
Dalam hal ini perlu diperhatikan masalah-masalah seperti berikut ini :
- Kreativitas dipandang sebagai dasar penentuan kualitas seseorang.
- Masalah kreativitas ini muncul bilamana seseorang menghadapi problema yang memerlukan pemecahan.
PENGKOORDINASIAN
A. Prinsip-prinsip Koordinasi
1. Prinsip kontak langsung
2. Prinsip penekanan pada pentingnya koordinasi.
3. Hubungan timbal balik di antara faktor-faktor yang ada.
B. Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
Semua fungsi pengkoordinasian dan pengawasan merupakan tanggung jawab dari manajer. Untuk melaksanakan fungsi koordinasi, manajer dapat menempuh dua cara yaitu :
1. Menjamin bahwa kondisi lingkungan dapat membantu untuk memberikan fasilitas bagi terlaksananya koordinasi.
2. Memastikan apakah masing-masing individu sudah mengetahui prinsip-prinsip koordinasi.
P E N G A W A S A N
A. Pengertian
Dengan pengawasan dapat diketahui tentang hasil yang telah dicapai. Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standard atau rencananya serta melakukan perbaikan-perbaikan bilamana terjadi penyimpangan. Jadi dengan penagwsan dapat mengukur seberapa jauh hasil yang telah dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
B. Langkah-langkah Pengawasan
1. Menciptakan Standard
2. Membandingkan Kegiatan yang Dilakukan dengan Standard
3. Melakukan Tindakan Koreksi
C. Syarat-syarat Pengawasan yang Baik
1. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktivitas).
2. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera.
3. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan.
4. Pengawasan harus obyektif, teliti dan sesuai dengan standard yang digunakan.
5. Pengawasan harus luwes/fleksibel.
6. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.
7. Pengawasan harus ekonomis.
8. Pengawasan harus mudah dimengerti.
9. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan/koreksi.

Kamis, 14 Oktober 2010

Tugas Kuliah yang Lain

LINGKUNGAN PERUSAHAAN
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERUSAHAAN
Kondisi bisnis banyak berpengaruh pada kita. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mempunyai beberapa tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan manusia. Sekarang, masyarakat menuntut kepada perusahaan-perusahaan untuk mengemban tanggung jawab seperti itu lebih besar dari sebelumnya. Istilah tanggung jawab sosial menunjukkan pertimbangan manajemen tentang bidang kesehatan, informasi konsumen, praktek tanpa diskriminasi dan pemeliharaan lingkungan fisik.
- Pengertian Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan arti lingkungan secara luas mencakup semua faktor ekstern yang mempengaruhi individu, perusahaan dan masyarakat.
Perusahaan dalam Masyarakat yang Pluralistik
Perusahaan sangat bergantung pada masyarakat untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan, dan sikap masyarakat terhadap perusahaan sangat berpengaruh pada cara kegiatan serta pelayanan perusahaan tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus menjaga hubungan baik dengan kelompok atau pihak-pihak yang berkepentingan. Jadi Masyarakat Pluralistik adalah kombinasi dari berbagai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahaan.
Dalam masyarakat pluralistik terdapat banyak pusat kekuatan, masing-masing mempunyai sifat mandiri. Berbagai kelompok tersebut dapat menyebarkan kekuatan dan mencegah terjadinya pemusatan kekuatan pada satu segmen masyarakat saja.
Kesan Negatif Tentang Perusahaan
Banyak masalah yang menciptakan kesan negative tentang perusahaan, antara lain menyangkut penyelewengan pajak, penyelundupan barang, penyogokan kepada pejabat pemerintah, periklanan yang menipu, kebocoran pabrik yang berbahaya, pembayaran-pembayaran yang illegal dan sebagainya.
Kritik terhadap perusahaan tidak hanya terbatas pada pertimbangan ekonomi, moral, erik dan politik saja tetapi juga menyangkut lingkungan fisik. Limbah kimia yang berbahaya, polusi udara bahkan di Jakarta telah ditemukan kandungan monoksida air hujan cukup banyak.

Usaha-usaha untuk Memperbaiki Kesan Negatif
Tentunya perusahaan harus tidak menciptkan masalah-masalah yang negatif serta perlu melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat (humas) yang efektif. Saran dari pemerintah dan keluhan dari masyarakat harus diperhatikan. Kegiatan humas yang baik harus dapat menciptakan komunikasi dua arah yang serasi antara perusahaan dengan pemerintah dan masyarakat bukannya hanya berpropaganda saja.
LINGKUNGAN FISIK, ENERGI DAN KONSERVASI
Di beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta dan Surabaya sudah dirasakan semakin besarnya polusi udara dan air bahkan di beberapa bagian kota Yogyakarta yang tidak begitu besar juga dirasakan adanya pencemaran air tanah karena kondisi permukiman yang berjubel serta pembuangan limbah yang terlalu dekat dengan sumber air.
Ekologi
Ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Kualitas lingkungan kita sudah semakin menurun. Hal ini terutama disebabkan oleh kombinasi dari tiga faktor :
1. Semakin meningkatnya konsentrasi penduduk.
2. Perkembangan teknologi baru.
3. Semakin meningkatnya kemakmuran ekonomi.
Hampir setiap orang setuju dengan anggapan bahwa kita seharusnya menjaha kondisi lingkungan yang baik secara ekologis. Tetapi pencapaian tujuan ini memerlukan adanya usaha timbal balik yang mungkin tidak selalu kita inginkan. Tetapi persoalan riilnya adalah menyangkut apakah kita dapat mengkoordinir tujuan-tujuan tersebut dengan tujuan sosial dan tujuan ekonomi lainnya.
Macam-macam Polusi
- Pencemaran Udara
- Pencemaran Air
- Pencemaran Sampah Awet
Energi dan Konservasi
Dari sumber energi matahari dapat memberikan prospek penggunaan yang baik di masa depan mengingat bahaya yang hamper tidak ada, biayanya murah dan bebas polusi. Sebagian besar penggunaan energi di dunia saat ini masih bergantung pada minyak dan gas. Beberapa tahun terakhir ini harga minyak terus merosot dari semula US $30 per barel menjadi US $9,95 per barel pada awal 1986. Namun demikian orang tetap melakukan penghematan energi yang kenyataannya dapat menghemat pengeluaran cukup banyak. Untuk jangka panjang penghematan seperti ini juga akan berpengaruh pada kelestarian seumber-sumber yang ada.
LINGKUNGAN PEREKONOMIAN DAN PERPAJAKAN
- Alasan-alasan Meningkatnya Pengeluaran Pemerintah
Pemerintah membiayai pengeluarannya dari hasil pemungutan pajak. Alasan-alasan bagi Pemerintah untuk menaikkan pajak adalah untuk membiayai pengeluaran yang semakin meningkat. Meningkatnya pengeluaran Pemerintah ini merupakan suatu tendensiyang mungkin menyebabkan naiknya laju pertumbuhan urbanisasi, pertambahan penduduk dan permintaan masyarakat serta pengeluaran biaya untuk pertahanan negara.
Alasan lain yang mendorong penduduk berpindah ke kota adalah keinginan memperoleh pendidikan yang lebih tinggi. Kehidupan kota seperti ini menyebabkan timbulnya masalah-masalah baru diantaranya : perlindungan kebakaran, pengaturan selokan-selokan, penyediaan air minum dan sebagainya. Masalah ini semua ditangani oleh Pemerintah Daerah setempat. Masalah lainnya adalah jaminan kesehatan, pendidikan dan transportasi.
Adanya pertambahan penduduk dapat mengakibatkan pengeluaran Pemerintah lebih besar. Pemerintah perlu menyediakan kebutuhan pokok mereka dengan usaha-usaha peningkatan produksi dalam negeri dan pengadaan impor dari luar negeri.
Pemerintah telah pula meningkatkan higina perorangan dn sanitasi lingkungan terutama di daerah pedesaan. Usaaha tersebut antara lain dilakukan melalui pembangunan sarana air minum pedesaan, pembangunan jamban keluarga serta usaha pencegahan terhadap pencemaran lingkungan. Apabila pemerintah dapat menekan pengeluaran ini maka kebutuhan-kebutuhan lainnya akan lebih banyak terpenuhi.
■ Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
Apabila pengeluaran pemerintah lebih besar dari penghasilannya, maka akan terjadi defisit. Untuk menutup defisit harus dilakukan peminjaman kepada bank-bank. Jumlah uang yang dipinjam dengan cara ini disebut utang negara.
Tidak semua pajak yang dipungut oleh pemerintah ditujukan untuk meningkatkan penghasilan, contohnya tempat-tempat perjudian dn pajak impor. Ada beberapa macam pajak yang dikenakan oleh Pemerintah antara lain :

a. Pajak Tidak Langsung
Pajak ini bias dikenakan atas barang-barang sperti rokok, tembakau, minuman keras, dan sebagainya, yang dibayar oelh importir, produsen dan pedagang esar. Besarnya pajak ini ditambahkan pada harga barang tersebut pada saat dijual kepada masyarakat. Pajak tersebut dinamakan pajak penjualan (PPn). Macam pajak lain yang termasuk pajak tidak langsung adalah pajak penjualan impor, cukai, bea masuk, pajak ekspor dan sebagainya.
b. Pajak Langsung
Pajak kekayaan adalah termasuk pajak langsung karena langsung dikenakan atau dipungut pada pemabayar pajak. Macam pajak lainnya adalah pajak pendapatan (PPd), pajak perseroan (PPs) dan pajak dividen.
Secara keseluruhan penerimaan Pemerintah dapat diperoleh dari :
- Penerimaan dalam negeri, meliputi pajak langsung, pajak tidak langsung, penerimaan minyak dan penerimaan bukan pajak. Penerimaan bukan pajak meliputi denda-denada, iuran, retribusi, hasil lelang, bagian laba Perusahaan Negara dan sebagainya.
- Penerimaan pembangunan, meliputi bantuan program dan bantuan proyek.
Sedangkan seluruh pengeluaran pemerintah dapat dikelompokkan :
- Pengeluaran rutin antara lain berupa belanja pegawai, belanja barang, subsidi daerah otonom, bunga dan cicilan utang serta pengeluaran lain.
- Pengeluaran pembangunana
Usaha-usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan nasional dilakukan dengan melaksanakan pembangunan sektoral maupun pembangunan regional.
LINGKUNGAN HUKUM
Kebiasaan-kebiasaan, tradisi, peraturan-peraturan, konstitusi dan keputusan-keputusan suatu lembaga merupakan sumber dari sistem hokum yang berlaku. Kegiatan perusahaan berada di dalam suatu kerangka hokum sehingga faktor hokum ini mempengaruhi keputusan-keputusan serta transaksi-transaksi dalam perusahaan.
Hukum yang ada di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu sebagai berikut :
- Hukum Publik
Hukum publik ini mengatur masalah-masalah yang menyangkut kepentingan dan keamanan umum. Pengertian umum disini meliputi seseorang, sekelompok orang, masyarakat dan negara. Aturan-aturan hukumnya antara lain hukum tatanegara, hukum tatausaha dan hukum pidana.
- Hukum Privat
Hukum privat merupakan hokum yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan seseorang dan kelompok-kelompok dalam masyarakat. Termasuk ke dalam hokum privat adalah hukum perdata dan hukum dagang.
LINGKUNGAN PEMERINTAH
Hubungan antara perusahaan dan pemerintah telah berkembang dari usaha-usaha untuk menggali dan menggunakan sumber-sumber ekonomi yang ditujukan untuk menciptakan kondisi perekonomian yang sehat. Akan tetapi walaupun kebijaksanaan yang diambil sudah sesuai dengan adat kebiasaan, belum tentu dapat mengatasi segala persoalan yang disebabkan oleh perubahan tersebut. Mengantisipasinya dengan adanya pemikiran yang baru.
Pemerintah telah banyak membantu kegiatan usaha dalam berbagia bentuk antara lain perlindungan terhadap kekayaan dan hak paten, serta pengadaan kontrak-kontrak. Disini terdapat suatu dorongan yang membantu untuk meningkatkan kemakmuran dalam sektor perekonomian.
- Perhatian Pemerintah terhadap Kegiatan Usaha
Pemerintah telah memberikan bantuan dalam kehidupan perusahaan terutama berupa perlindungan atas kekayaan; pengadaan kontrak dan pemberian paten. Keuntungan-keuntungan ekonomi juga merupakan alasan bagi pemerintah untuk memberikan bantuan, di samping alasan kemanan dan alasan lain. Pemerintah juga memberikan subsidi kepada masyarakat kecil.
a. Bantuan di Bidang Transportasi
Tidak sedikit bantuan Pemerintah di bidang transportasi. Hampir di setiap sektor pengangkutan, Pemerintah banyak memegang peranan. Sehingga telah mendorong usaha-usaha baru yang dilakukan oleh swasta bahkan dapat menimbulkan daya saing yang lebih besar untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
b. Bantuan pada Perusahaan-perusahaan Kecil
Bantuan kepada perusahaan kecil dapat digolongkan ke sebagai berikut :
- Bantuan finansial
- Bantuan pemberian kontrak
- Bantuan teknik dan manajemen
c. Bantuan di Bidang Komunikasi
Bidang komunikasi yang meliputi kegiatan-kegiatan siaran radio, televisi, telepon dan sebagainya hamper seluruhnya dikuasai dan diatur oleh pemerintah. Bidang komunikasi ini juga didukung dengan usaha-usaha pengembangan ruang angkasa seperti penggunaan satelit. Usaha-usaha semacam ini sangat mendorong majunya usaha di bidang komunikasi.
LINGKUNGAN INTERNASIONAL
Keadaan perekonomian nasional menjadi aling terpengaruh dan saling tergantung pada masalah-masalah internasional. Beberapa negara maju seperti Amerika, Jepang memegang peranan penting dalam perekonomian dunia. Kekuatan ekonomi negara-negara tersebut didukung oleh kegiatan dari perusahaan-perusahaan raksasa yang ada, yang mempunyai kegiatan sebagai perusahaan multinasional. Mereka membuat barang dan jasa untuk melayani konsumen di seluruh dunia.
■ Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran ini menggambarkan transaksi-transaksi internasional yaitu jumlah utang negara X kepada negara Y dan jumlah utang dari negara Y kepada negara X. Suatu konsep penting yang berhubungan dengan neraca pembayaran adalah neraca perdagangan. Jika suatu negara mengekspor barang-barang melebihi impornya, keadaan ini menunjukkan neraca perdagangan yang menguntungkan. Jika impor lebih besar dari ekspornya maka keadaan neraca perdagangan tidak menguntungkan. Dengan dilakukannya perdagangan internasional, akhirnya masing-masing negara mengkonsumsikan sesuatu lebih besar daripada apa yang telah diproduksikannya.
- Perusahaan-perusahaan Multinasional (Multinational Corporation)
Perusahaan-perusahaan Multinasional kebanyakan berasal dari negara-negara Eropa, Amerika dan Jepang. Pasar yang dikuasainya meliputi beberapa negara selain negaranya sendiri. Misalnya perusahaan mobil Volkswagen/VW dari Jerman Barat, sekarang menjual 67% hasil produksinya di luar Jerman, Nestle yang memproduksi bahan makanan dan coklat, menjual 97,5% hasil produksinya di luar Swiss. Begitu pula dengan perusahaan Jepang seperti Toyota, Mitsubishi, dan sebagainya serta perusahaan-perusahaan di Amerika seperti Ford, Johnson & Johnson, Coca-cola dan sebagainya. Mereka memperluas pasarnya ke negara-negara lain dengan tujuan untuk menampung kelebihan hasil produksinya di atas kebutuhan untuk konsumsi dalam negeri.
- Kegiatan-kegiatan Multinasional
Perusahaan-perusahaan Multinasional bertujuan untuk memasarkan barang hasil produksinya tidak hanya ke satu negara saja tetapi juga ke negara-negra lain. Kemudian mendirikan perusahaan perakitan/assembling di negara kedua untuk melayani kebutuhannya di samping negara ketiga yang ada di sekitarnya. Perusahaan Multinasional beroperasi di suau negara untuk mengembangkan pasarnya secara ekonomis dan berusaha memanfaatkan keadaan politik yang menguntungkan. Perusahaan ini dapat membantu untuk memperbaiki kondisi perekonomian negara lain dan juga mendorong peningkatan kemampuan teknologi, manajemen dan ketrampilan orang-orang di mana perusahaan tersebut beroperasi.
- Ciri-ciri Perusahaan Multinasional
Perusahaan Multinasional sebagai suatu perusahaan yang kegiatan pokoknya meliputi usaha-usaha pengolahan/manufaktur atau pemberian jasa dalam sedikitnya dua negara. Maka perusahaan multinasional merupakan sumber dari penanaman modal asing langsung dan jumlahnya merupakan ukuran kegiatan perusahaan tersebut.
- Kebaikan dan Keburukan Perusahaan Multinasional
a. Kebaikan Perusahaan Multinasional :
1. Menambah devisa negara
2. Mengurangi kebutuhan devisa untuk impor di sektor industri.
3. Menambah pendapatan negara berupa pajak-pajak dan royalti.
4. Menambah kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru.
5. Meningkatkan taraf hidup karyawan dengan memberikan gaji lebih tinggi.
6. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan tenaga kerja.
7. Memodernisir industri.
8. Menambah arus barang.
9. Memperluas faktor-faktor produksi dalam negeri.
10. Ikut mendukung pembangunan nasional.
b. Keburukan Perusahaan Multinasional :
1. Makin banyak Perusahaan Multinasional dapat mempengaruhi kekuasaan ekonomi negara. Tapi jika jumlahnya sedikit maka kuantitafnya tidak banyak.
2. Perusahaan-perusahaan Multinasional tersebut memperoleh hasil berupa :
- Keuntungan yang akan dialihkan ke luar negeri kepada pemegang saham
- Penyusutan/depresiasi, dalam praktek sering digunakan untuk menyembunyikan keuntungan-keuntungan agar tidak terkena pajak.
- Kebutuhan bahan baku dan barang modal harus dari luar negeri maka Pemerintah harus menyediakan fasilitasnya.
3. Dapat merusak kehidupan politik dan ekonomi negara.
4. Adanya motif mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan memperbesar modal oleh Perusahaan Multinasional sehingga memberikan akibat kurang menguntungkan.
- Lembaga-lembaga yang Membantu Perdagangan Internasional
a. Export dan Import Commission House
Commission House merupakan wakil-wakil dari pembeli. Export Commission House menerima pesanan dari pembeli-pembeli di luar negeri, kemudian memenuhi pesanan tersebut kemudian memenuhi pesanan tersebut dan menyelesaikan masalah-masalah pengeksporan serta menerima komisi atas dasar nilai barang yang diekspor. Sedangkan Import Commision House melakukan hal yang serupa bagi pembeli-pembeli di dalam negeri.
b. Merchant Exporters and Importers
Lembaga ini memperoleh penghasilan dari hasil keuntungan dalam perdagangan jadi bukannya komisi. Mereka membeli barang-barang dalam negeri dan menjualnya kembali ke luar negeri atau membeli barang-barang di luar negeri dan menjualnya kembali di dalam negeri.
c. Manufacturer’s Export Agents
Export agents bertindak sebagai departemen/bagian ekspor dari sebuah perusahaan/produsen atau sekelompok perusahaan. Hubungannya bersifat permanen dan ditetapkan dengan suatu kontrak. Dalam kontrak dinyatakan bahwa perusahaan atau sekelompok perusahaan menjual barang jenis tertentu ke luar negeri dengan memberikan sejumlah komisi.
d. Export and Import Brokers
Makelar (broker) dalam kegiatan ekspor-impor berusaha mempertemukan pembeli dan penjual bersam-sama. Atas jerih payahnya mereka mendapatkan komisi dari transaksi yang terjadi. Barang-barang yang ditawarkan berupa gula, kapas, beras dan barang lain yangs serupa.
- Perkembangan Impor dan Ekspor Indonesia
Setiap tahun sejak 1969 keadaaan ekspor Indonesia secara keseluruhan mengalam perkembangan yang positif dalam nilai dollar. Tetapi mulai periode 1981/1982 keadaam ekspor ini mulai mengalami fluktuasi. Pada dasarnya barang-barang yang diekspor dapat digolongkan ke dalam 2 kelompok yakni barang-barang non migas dan migas (minyak dan gas bumi).
Barang-barang yang termasuk kategori bukan minyak dikelompokkan menjadi :
a. Golongan barang utama : kayu, karet, timah, minyak kelapa sawit, kopi, tembakau, teh, dan biji kelapa sawit.
b. Golongan barang lain : hewan beserta hasilnya, lada, bungkil kopra, kopra, bahan makanan, barang tambang dan lain-lain.
Impor yang dilakukan oleh Indonesia selama ini meliputi tiga macam golongan yakni :
a. Barang konsumsi : beras, tepung terigu, tekstil dan lain sebagainya.
b. Bahan baku dan penolong : cengkeh, bahan kimia, hasil dan preparat kimia, bahan cat, pupuk, kertas, benang tenun, cambric dan shirting, bahan bangunan dan lain sebagainya.
c. Barang modal : mesin-mesin, generator listrik, alat telekomunikasi dan lain sebagainya.