RESUME BAB 1
PERUSAHAAN DALAM SISTEM PEREKONOMIAN
A. LATAR BELAKANG INDUSTRI DAN PERDAGANGAN
■ Kegiatan PerekonomianDalam suatu masyarakat yang primitif orang harus memenuhi kebutuhannya sendiri, tidak tergantung pada yang lain. Yang harus mereka penuhi terutama kebutuhn akan makanan, pakaian dan perumahan. Untuk mendapatkan makanan mereka dapat berburu binatang atau bertani/bercocok tanam di daerah-daerah yang dianggap subur. Jadi penghidupan ekonominya masih berupa rumah tangga tertutup, belum terjadi pertukaran.
Setelah meninggalkan cara hidup yang berpindah-pindah, mereka mulai melakukan hidup yang lebih baik. Jadi sistem perekonomian yang ada masih dilakukan secara barter. Akan tetapi rumah tangga atau keluarga hanya membatasi diri terhadap barang tertentu saja atau yang biasa disebut spesialisasi (penyebaran secara horizontal). Teknologi semakin maju, pertukaran tidak dilakukan dengan barter lagi melainkan dengan alat pembayaran baru berupa uang.
Di samping proses penyebaran (dispersi), terdapat pula proses penyatuan (konsentrasi) di mana masing-masing kegiatan secara keseluruhan merupakan satu kesatuan. Apabila konsentrasi itu dilakukan secara horizontal disebut paralelisasi. Perusahan tidak hanya membuat satu macam produk saja tetapi sudah menghasilkan beberapa macam produk. Apabila semua tingkatan pekerjaan disatukan dalam satu perusahaan disebut dengan integrasi (penyatuan secara vertical). Pada gambar dibawah dapat dilihat perbedaan antara dispersi dan konsentrasi menurut karakteristiknya :
a. Kapitalisme
Kapitalisme merupakan suatu falsafah ekonomi dan bukannya bentuk suatu pemerintahan. Dalam sistem ini, seseorang bebas untuk memiliki kekayaan, memiliki perusahaan, bersaing secara bebas dalam pasar dan menentukan miliknya kemudian. Seseorang bebas memilih dan membuat barang dan jasa yang diinginkan.
b. Sosialisme
Sosialisme sebagi suatu sistem perekonomian dan juga merupakan bentuk pemerintahan. Seseorang secara relatif bebas untuk memilih tempat yang diinginka, tetapi pemerintah ikut campur tangan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu-individu kepada kebutuhan masyarakat.
c. Fasisme
Fasisme juga merupakan suatu sistem perekonomian dan bentuk pemerintahan (biasanya diktator). Dalam fasisme, juga disebut negeri usaha, pemerintah memiliki semua industry. Dalam hal ini orang bebas memilih tempat yang diinginkan atas persetujuan pemerintah.
d. Komunisme
Dalam komunisme tidak terdapat kekayaan pribadi dan tidak terdapat motif keuntungan. Pekerjaan ditentukan oleh negara dan setiap orang bekerja untuk kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Kebebasan politik diawasi secara ketat
■ Sistem Perekonomian Pancasila
Dalam beberapa tahun ini masih belum ada kesepakatan yang mutlak baik dari pemerintah maupun pada ilmuwan tentang sistem perekonomian Pancasila tersebut. Akan tetapi ilmuwan dari Fakultas Ekonomi UGM menyimpulkan bahwa sistem perekonomian Pancasila itu merupakan sistem perekonomian yang didasarkan pada Pancasila. Dengan kata lain, kelima sila Pancasila itu dijadikan dasar pertimbangan dan pemikiran dalam perencanaan serta pelaksanaan kegiatan ekonomi.
■ Pengertian Industri dan BisnisDalam arti luas, dunia usaha ini terdiri atas tiga bagian :
1. Tempat kerja untuk menjalankan kegiatan yang produktif seperti pabrik, pertambangan, hotel, toko atau ladang.
2. Perusahaan yang memiliki satu tempat kerja atau lebih.3. Industri.
Jadi dapat dikatakan bahwa sebuah industri merupakan suatu kelompok perusahaan yang memproduksi barang yang sama, untuk pasar yang sama pula. Sedang perusahaan itu sendiri tidak selalu mengggunakan material atau proses produksi yang sama dengan lainnya. Semua itu dapat dicapai berkat adanya usaha-usaha yang menekankan pada prinsip-prinsip dasar seperti :
1. Efisiensi
2. Prestasi
3. Pendekatan yang rasional
4. Manajemen
5. Hubungan-hubungan yang formal dan sebagainya.
Kegiatan bisnis sangat membantu usaha-usaha pemenuhan kebutuhan masyarakat oleh perusahaan. Pada intinya, kegiatan bisnis meliputi :
1. Perdagangan (melalui pedagang)2. Pengangkutan (dengan alat-alat transport)
3. Penyimpanan (sampai barang terjauh)
4. Pembelanjaan (melalui bank atau kreditur)
5. Pemberian Informasi (dengan promosi)
B. PENGERTIAN PERUSAHAAN
Dari definisi-definisi yang ada dapatlah dikemukakan bahwa Perusahaan sebagai suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Dari definis tersebut dapat dilihat lima unsur yaitu : organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan, cara yang menguntungkan.
■ Organisasi
Organisasi sebagai suatu bentuk dan hubungan yang dapat menyesuaikan diri kepada perubahan, pada hakekatnya merupakan suatu bentuk yang dengan sadar diciptakan manusia untuk mencapai tujuan yang sudah diperhitungkan. Tujuan yang sudah diperhitungkan menunjukkan bahwa hakekat organisasi itu bukanlah sebuah kumpulan dari sumber-sumber ekonomi semata-mata, tetapi juga menciptakan suasanan kerja yang baik atau usaha mengadakan pembandingan sumber-sumber dan hasil yang terbaik.
■ Produksi Dalam organisasi memungkinkan dilakukannya aktivitas produksi yaitu semua usaha yang ditujukan untuk menciptakan atau menaikkan faedah (utility). Secara luas produksi ini dapat digolongkan seagai berikut :
a. Produksi Langsung
• Produksi Primer (Ekstraktif)
Produksi primer yaitu usaha-usaha untuk mendapatkan bahan-bahan atau material langsung dari alam seperti : pertanian, perikanan, kehutanan dan pertambahan.
• Produksi Sekunder
Produksi sekunder yaitu usaha-usaha menggunakan bahan-bahan atas material untuk meningkatkan faedah atau mengolahnya menjadi barang lain, misalnya pembuatan kapal, gedung dan sebagainya.
b. Kegiatan yang Membantu Produksi Langsung
Kegiatan lain yang mebantunya disebut produksi tersier yang meliputi perdangan (perdagangan besar, perdagangan kecil, impor dan ekspor) dan kegiatan-kegiatan lain seperti distribusi, perbankan, perasuransian, penelitian pasar dan periklanan.
■ Menggunakan dan mengkoordinir Sumber-sumber Ekonomi/Faktor-faktor Produksi.
Pada intinya sumber-sumber ekonomi (juga disebut faktor-faktor produksi) yang digunakan oleh perusahaan dapat dikelompokkan ke dalam :a) Manusia
Faktor ini tidak saja berperanan sebagai tenaga kerja (faktor produksi), tetapi sekaligus juga sebagai konsumen. Masalah etika dan moral sangat penting dalam penggunaan tenaga kerja. Seseoarang dapat dianggap sebagai tenga kerja yang produktif pada umur antara 16 tahun sampai 55 tahun.
b) Uang
Unsur ini sangat penting untuk menciptakan sejumlah modal. Modal secara luas dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang atau barang yang dibeli dengan uang tersebut untuk memproduksi barang lain.
c) Material
Material merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat produktif. Elemen-elemen yang dapat dikategorikan ke dalam kelompok ini antara lain :
1. Tanah secara geografis tidak dapat dipindah-pindahkan.
2. Sumber-sumber alam seperti : hasil hutan, hasil pertanian dan mineral.
d) Metode
Metode adalah ide-ide atau inisiatif yang bersifat produktif, pengambilan keputusan, penanggungan risiko yang ada dan sebagainya; semua ini ditujukan untuk mengorganisir dan mengkoordinir faktor-faktor lain dengan baik. Orang yang melaksanakan kegiatan ini disebut wiraswasta (entrepreneur). Kegiatan dan tanggung jawab perusahaan merupakan beban manager, sedangkan risiko keuangan ditanggung oleh pemilik atau pemegang saham.
■ KebutuhanSebuah perusahaan tidak akan dapat memenuhi semua kebutuhan manusia, melainkan hanya sebagian saja. Sedang sebagian yang lain dipenuhi oleh perusahaan yang lain pula. Misalnya, perusahaan roti hanya dapat memenuhi kebutuhan akan makanan saja; perusahaan konveksi hanya dapat meemnuhi kebutuhan akan pakaian saja; perusahaan mobil hanya dapat memenuhi kebutuhan akan alat transportasi; dan sebagainya.
■ Cara Yang Menguntungkan
Cara-cara yang ditempuh harus memperhatikan prinsip-prinsip efisiensi. Cara yang menguntungkan bagi sebuah perusahaan belum tentu sama baiknya bagi perusahaan yang lain, sebab cara yang ditempuhnya berbeda-beda. Perbedaan ini terletak pada:
a. Bidang Operasi
Dalam hal ini ada perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan (manufaktur), perakitan (asembling), perdagangan ataupun di bidang jasa seperti : perbankan, pengangkutan, perhotelan dan sebagainya.
b. Alat Produksi
Sebagai contoh, alat produksi yang digunakan oleh perusahaan manufaktur berlainan dengan alat produksi yang dipakai oleh perusahaan perakitan, perdagangan atau jasa.
c. Tujuan Perusahaan
• Keuntungan maksimal
Pendapatan maksimal bagi investor dapat terealisir bilamana perusahaan dapat memperoleh keuntungan maksimal. Dengan diperolehnya laba bagi perusahaan sangat membantu tercapainya tujuan-tujuan yang lain, seperti :
- Kelangsungan hidup (survival)
- Pertumbuhan perusahaan (growth)
- Prestise
Bagi perusahaan pengertian laba ini merupakan kelebihan harga jual barang dan jasa di atas ongkos-ongkos yang dipakai untuk menghasilkannya. Sebaliknya, perusahaan akan menderita kerugian apabila semua ongkos melebihi harga jualnya. Oleh karena itu, agar kerugian tidak terjadi maka pengusaha harus dinmis, kreatif dan mau bekerja keras.
• Kesejahteraan anggota
Suatu usaha berbentuk Koperasi memiliki tujuan utama yaitu menciptakan kesejahteraan para anggotanya. Ini dapat dicapai dengan menyediakan barang dan jasa yang mereka butuhkan dengan harga murah, menyediakan fasilitas produksi atau menyediakan dana untuk pinjaman dengan bunga yang sangat rendah.
• Kesejahteraan masyarakat
Jika suatu perusahaan dimiliki oleh Pemerintah (Negara) maka tujuan utamanya adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat/umum; misalnya dengan menyediakan barang dan jasa vital sperti beras (oleh BULOG), air minum (oleh PAM), listrik (oleh PLN), perumahan (PERUMNAS), alat transport (oleh PJKA) dan sebagainya.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN IKLIM BISNIS
1. Investasi
Investasi adalah penggunaan sumber-sumber untuk menciptakan modal baru. Uang yang dikeluarkan untuk investasi baru tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap perekonomian. Ini berarti bahwa pengaruh investasi itu berlipat ganda.
2. Tabungan
Tabungan juga menjadi sumber untuk investasi modal di masa mendatang karena adanya keteraturan dan keterpercayaan terhadap tabungan sehingga iklim bisnis itu dapat diramalkan.
3. Pemerintah
Pemerintah dapat berperan sebagai pengelola sistem bisnis. Pemerintah melalui baik kebijaksanaan “fiscal” atau “moneter”, dapat mempengaruhi kegiatan bisnis.
• Kebijaksanaan fiskal digunakan untuk mempengaruhi permintaan dengan meningkatkan pajak (mengurangi permintaan) atau meningkatkan pengeluaran pemerintah (meningkatkan permintaan).
• Kebijaksanaan moneter berkaitan dengan pengelolaan supply uang untuk meningkatkan atau menurunkan permintaan. Penggunaan kedua alat tersebut untuk mempengaruhi sistem bisnis telah meningkat.D. PROBLEMA BISNIS YANG DIHADAPI SAAT INI
1. Inflasi
Pada masa Pemerintahan Orde Lama, tingkat inflasi di Indonesia cukup tinggi yang mencapai beberaparatus persen. Inflasi adalah suatu kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam perekonomian. Hal ini disebabkan oleh adanya ketidak-seimbangan sementara antara permintaan dengan penawaran barang dan jasa. Jika permintaan turun atau penawaran meningkat, seharusnya tingkat inflasi lebih rendah.
2. Produktivitas
Produktivitas adalah keluaran barang dan jasa per unit tenaga kerja. Untuk meningkatkan produktivitas, orang tidak cukup hanya dengan bekerja keras tetapi juga memerlukan peralatan dan metode kerja yang lebih baik. Di samping itu juga diperlukan peningkatan investasi, riset dan pengembangan dan teknik-teknik manajemen yang lebih maju.
3. PengangguranTingkat pengangguran ke Indonesia tidak dapat ditentukan secara tepat karena sulitnya mendapatkan data yang akurat. Pada umumnya pemutusan hubungan kerja terjadi karena perusahaan tidak mampu lagi membayar mereka sebagai akibat turunnya penghasilan (dari penjualan) secara drastis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar